Cyberbullying atau intimidasi melalui dunia internet menjadi fokus perhatian Norton by Symantec untuk melindungi anak dari tindakan pelecehan atau kekerasan di dunia maya.
Cyberbullying dapat terjadi di manapun, kapanpun, bahkan saat di rumah. Bentuk utama cyberbullying terkait dengan pemalsuan identitas, fitnah serta aktivitas menguntit.
Orangtua memiliki peran utama untuk mendikusikan anak perihal perilaku yang tepat saat online. Nasehati anak untuk tidak pernah membagikan password kepada siapa pun.
Untuk melindungi dari link berbahaya di jejaring sosial, gunakan aplikasi gratis seperti Norton Safe Web untuk Facebook. Dorong anak untuk menggunakan privacy setting dan berhati-hati dalam memilih teman online.
Selain itu, anak harus terbuka kepada orangtua mengenai website atau informasi apa saja yang ia peroleh dari internet. Orangtua bisa membuat beberapa aturan pada anak.
Effendy Ibrahim, Norton Internet Safety and Director, Asia, Norton by Symantec di Jakarta, Rabu (20/2/2013) mengatakan bahwa diperlukan pola asuh anak yang terbuka, penerapan aturan menggunakan internet di rumah. Selain itu, orangtua juga harus berperan untuk menjaga anak ketika mengakses internet maupun game online.
"Jangan biarkan anak sendirian. Orangtua harus inform pada anak," ungkap Effendy. Ia mengatakan, selain memperhatikan permasalahan cyberbullying, pihak orangtua juga diharapkan aware terhadap masalah keamanan komputer.
"Kami komitmen di Indonesia, bagaimana kami bisabantu dari penyediaan teknologi. Kami punya produk layanan kemanan untuk pengguna di Indonesia. Kami tidak berorientasi segala-galanya tentang uang dan kami juga melihat untuk mendukung keamanan komputer di komunitas (pengguna internet) Indonesia," jelasnya. (fmh/okezone)
No comments :
Post a Comment