Hampir satu tahun belakangan saya terlibat cinta dengan Pria beristri. Saya sendiri gadis berumur 21 dan dia Pria (26) yang baru saja menikah satu tahun. Kita satu team kerja sehingga membuat Kita sering ketemu.
Pada Awalnya Saya hanya menganggapnya sebagai teman biasa, karena Saya juga tahu Dia sudah berkeluarga. Chat juga berkirim pesan sewajarnya seperti seorang teman biasa.
Namun beberapa bulan berjalan saya merasa cocok, nyambung, bahkan sampai pada tahap nyaman. Begitu juga yang dia katakan kepada saya.
Sesekali dia antar saya pulang dan tentu saja kami sempatkan dulu mampir ditempat makan untuk sekedar ngobrol lebih banyak. Tapi dari situ perasaan ini berubah, Dia bukan lagi saya anggap sebagai teman kerja melainkan teman spesial.
Sejak itu Kami saling ketergantungan, saling mencari jika salah satu diantara kita tidak menghubungi. Bahkan Kami sering saling memberikan kata rayuan juga kata mesra. Sampai suatu ketika pesan-pesan mesra kami dibaca oleh istrinya dan bahkan Saya sempat dihubungi oleh istrinya untuk sekedar memaki dan meluapkan emosinya.
Saya tidak membalas karena saya juga sadar kalau apa yang saya jalani ini salah. Disitu saya bertekad untuk tidak menghubungi dia lagi, tapi berbeda dengan Dia yang beranggapan bahwa emosi istrinya itu akan berjalan sementara dan membujuk saya untuk tetap kembali menjalani hubungan ini.
Kata-kata manisnya mampu membuat saya luluh. Hingga akhirnya Dia beli handphone baru khusus untuk menghubungi saya agar kejadian yang sama tak terulang lagi.
Seiring berjalannya waktu, hubungan Kami semakin intim. Sepertinya Kami sudah saling cinta dan untuk diri Saya sendiri, merasa sudah sangat mencintai dirinya. Bahkan ada pikiran rela dijadikan istri kedua. Terserah kata Orang, keluarga, bahkan Orang sekitar.
Saya sudah merasa siap untuk menghadapi semua itu. Saya yakin ini adalah perasaan Cinta. Karena Saya adalah tipe Wanita yang tidak mudah jatuh cinta dengan Orang lain.
Seumur hidup baru mengalami merasakan cinta yang begitu mendalam dengan dua Pria, dan salah satunya adalah Pria beristri yang sekarang sedang berhubungan dengan Saya.
Merasa tersiksa dengan keadaan ini, Saya beranikan untuk mencari kepastian kepadanya. Dia menyatakan, butuh waktu untuk membujuk Istrinya. Dan Dia berjanji berusaha untuk menjadikan Saya istri kedua.
Akan tetapi setelah sekian lama, janji itu tidak kunjung ditepati. Pernah Saya putuskan hubungan ini dan mencoba menjalin hubungan dengan Pria lain. Akan tetapi hubungan baru itu terasa hambar. Bahkan yang lebih menyiksa, rasa rindu terhadapnya justru semakin Kuat.
Bahkan Saya sengaja berhenti bekerja dan mencari pekerjaan yang tidak akan ada Dia didalamnya. Tapi perasaan tidak bisa berbohong, Saya justru terbayang pada sosok Dirinya terus menerus.
Selain itu Dia juga terus berusaha mengambil hati Saya kembali, sekali lagi Saya terjebak oleh kata manisnya. Saya kembali menjalin hubungan cinta terlarang dengan Dia.
Setelah itu Dia menjadi pribadi yang berbeda, seperti merasa takut kehilangan Saya. Dia sangat cemburu jika melihat Saya ada kedekatan dengan Pria lain.
Rasanya sakit, Saya ingin sekali keluar dari keadaan ini, tapi tidak ada daya untuk melakukannya. Saat sedang berusaha pergi, Dia selalu bisa membujuk Saya agar tetap tinggal. Entah sampai kapan ini akan terus terjadi. Saya bingung dan tidak bisa berbuat apa-apa.
No comments :
Post a Comment