Salah satu ketakutan paling terkenal yang terjadi di awal kehamilan adalah morning sickness. Kebanyakan orang menganggap morning sickness adalah perasaan mual di pagi hari. Namun Anda mungkin akan terkejut jika gejala yang satu ini kita perluas cakupannya.
Morning sickness ditandai dengan mual dan muntah yang dimulai sekitar pekan keenam kehamilan dan berakhir dalam tiga bulan pertama. Mual dan muntah dari morning sickness yang sering disertai dengan sakit kepala dan kelelahan. Secara statistik, gejala terjadinya morning sickness ini bervariasi.
Riset di Amerika Serikat memperkirakan antara 50 sampai 90 persen dari semua wanita hamil akan mengalami morning sickness selama kehamilan mereka. Ini artinya, tidak semua wanita hamil akan sering muntah semasa kehamilannya. Sebab, hanya sekitar 30 persen wanita yang benar-benar muntah.
Mekanisme paling tepat yang bisa menjelaskan morning sickness terkadang membuat peneliti bingung selama bertahun-tahun. Sebagian mereka berteori bahwa wanita hamil mengalami peningkatan kadar hormon dalam tubuh dan mekanisme untuk memroduksi hormon tersebut membuat gejala morning sickness muncul.
Pada tiga bulan pertama kehamilan, tubuh wanita hamil memroduksi hormon dalam jumlah besar. Ini karena perut wanita hamil tengah membentuk plasenta bayi. Setelah plasenta terbentuk, hal itu mengambil alih tugas untuk menopang kehidupan bayi mulai dari masa kandungan hingga menjelang melahirkan.
Ada juga ahli yang berpikir bahwa sistem saraf pusat memainkan peran dalam morning sickness ini. Meskipun, ahli masih belum bisa menjelaskan bagaimana mekanismenya. Masalah kesehatan lainnya, seperti masalah hati atau masalah endokrin dapat berkontribusi membuat morning sickness lebuh buruk. Akan tetapi, hal ini jarang terjadi.
Morning sickness biasanya berlangsung dalam jangka waktu singkat, tetapi bisa sangat mengganggu. Pada lembar berikutnya, ROL akan memberikan beberapa tips yang bisa membantu wanita hamil mengatasi morning sickness. ( ROL )
No comments :
Post a Comment