Kecerdasan anak bisa distimulasi sejak dini. Anda hanya perlu mengintensifkan kepercayaan diri dan keingintahuannya agar kecerdasannya lebih terasah.
Ada banyak cara meningkatkan kecerdasan diri anak sejak dini. Dalam hal ini, orangtua hanya perlu peka dan rajin memberikan hal-hal baru untuk membuat otaknya lebih kaya beragam hal. Untuk lebih lengkapnya, Aisya Yuhanida Noor, S.Psi, M. Psi, Psikolog Sekolah SD BPI Bandung memberikan paparannya, seperti dikutip dari Tabloid Mom & Kiddie.
Kembangkan Rasa Ingin Tahunya
Anak yang cerdas selalu ingin tahu akan hal baru. Jika rasa ingin tahu sudah melekat pada anak, orangtua tidak perlu menyuruh anak untuk belajar ini itu. Karena dia sendiri yang akan penasaran. Arahkan anak untuk suka membaca, mengamati dan mengritisi pengalaman-pengalamannya dan situasi yang ia lihat di sekelilingnya. Semakin banyak yang dia pelajari, otomatis akan membuat wawasannya semakin luas, sehingga ia akan lebih mudah mengambil keputusan yang lebih tepat dengan berdasar atas wawasannya tersebut.
Kepercayaan Diri
Mendidik anak cerdas yang baik adalah membuatnya percaya diri dan selalu optimis bahwa dia bisa melakukan sesuatu. Anak bisa percaya diri ketika ia sudah berhasil memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri, dan memiliki banyak pengalaman keberhasilan. Melibatkan anak dalam kegiatan berkelompok, seperti kegiatan olahraga dan kesenian dapat dilakukan.
Kembangkan Disiplin dan Tanggung Jawab
Beri anak banyak kesempatan untuk memahami aturan dan nilai yang benar dan berlaku di lingkungan. Masukkan nilai-nilai dengan cara berdiskusi sesuai kemampuan berpikir anak. Ketika anak paham tentang suatu nilai, anak akan bisa disiplin mengarahkan dirinya sendiri dalam menghadapi situasi apapun.
Latih Kemampuan Mengambil Keputusan
Mengambil keputusan merupakan salah satu keterampilan yang harus diajarkan kepada anak. Tidak mungkin mereka bisa terampil jika semua hal sudah diputuskan orangtua. Berikan anak kesempatan untuk memutuskan sesuatu dan merasakan konsekuensi dari keputusannya. Anak akan banyak belajar dari hal tersebut.
Anak masih membutuhkan banyak arahan untuk memastikan eksplorasinya terarah dan ketepatan pemahamannya akan suatu informasi dan kejadian. Hal ini dapat dikontrol ketika orangtua dan anak memiliki komunikasi terbuka, dimana anak merasa aman dan nyaman untuk bertanya dan menceritakan apapun kepada orangtua. ( okezone )
No comments :
Post a Comment